Bab 2 Keutamaan Kalimat La Ilaha Illallah


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين والعاقبة للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين والصلاة والسلام على خير خلقه محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Sebelumnya perlu dimengerti bahwa kali ini kita akan ngaji bareng kitab karangan ulama' NUsantara- Syaikh Nawawi Banten -, yaitu TANQIHUL QOUL HATSITS Syarah Kitab LUBABUL HADITS Karangan Syaikh Jalaluddin as-Suyuthi. Pengajian ini akan saya bagi menjadi 40 bab, sebagaimana kitab aslinya.

Kitab matannya seperti pernyataan Syaikh Jalaluddin as-Suyuthi adalah kitab yang memuat tentang hadist-hadist Nabi dan perkataan Sahabat yang di riwayatkan dengan benar dan bisa di percaya, dan agar lebih ringkas beliau telah membuang beberapa sanadnya.

Sedangkan dalam kitab syarahnya...sesuai pernyataan Syaikh Nawawi Banten, bahwa kitab ini sekalipun di dalamnya ada hadits-hadits dloifnya tapi jangan diabaikan begitu saja, karena ulama sepakat bahwa hadits dloif masih bisa di pakai untuk Fadloilul A'mal.

BAB II
KEUTAMAAN KALIMAT LA ILAHA ILLALLAH

قال الفاكهاني: إن ملازمة ذكرها عند دخول المنزل تنفي الفقر، وقد ورد أن: «مَنْ قَالَ هَ إلاَّ الله وَمَدَّها هُدِمَتْ لَهُ أرْبَعَة آلافٍ ذَنْبٍ مِنَ الكَبَائِرِ. قالوا: يا رَسُولَ الله فإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْءٌ مِنَ الكَبَائِر؟ قال: يُغْفَرُ لأهْلِهِ ولِجيرَانِهِ» رواه البخاري اهـ سنوسي.

Al-Fakihany berkata, "Sesungguhnya melanggengkan (selalu membiasakan mengucapkan) kalimat la ilaha illa allah setiap kali memasuki rumah itu bisa menghilangkan kefakiran”. Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhori, “Barang siapa mengucapkan Laa Ilaaha Illa Allah dan memanjangkannya (memanjangkan kata “Laa”) maka 4000 dosa besarnya akan dihancurkan (diampuni), Para sahabat kemudian bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah…Jika ia sama sekali tidak mempunyai dosa besar?, Rasulullah menjawab “maka dosa-dosa keluarga dan tetangganya yang akan diampuni”. (keterangan Imam Sanusi)

(قال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله مَائَةَ مَرَّة جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ) أي التمام وهو ليلة أربعة عشر.

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa mengucapkan لا إله إلاّ الله محمد رسول الله setiap hari 100 kali maka dia akan di bangkitkan di hari Kiamat nanti dengan wajah bersinar seperti bulan purnama.

(وقال صلى الله عليه وسلم: أَفْضَلُ الذِّكْرِ لا إلهَ إلاَّ الله وأفضل الدعاء الحمد لله)

Nabi Muhammad SAW bersabda : "utama-utamanya dzikir adalah la ilaha illallah dan utama-utamanya do'a adalah Alhamdulillah[1]". (hadist di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Imam Hakim dari Imam Jabir)

Demikian itu karena laa ilaha illa alloh adalah kalimat tauhid, sedangkan kalimat tauhid itu tidak ada bandingannya. Kalimat tauhid mempunyai pengaruh dalam penyucian batin, berfaidah meniadakan semua tuhan dan menetapkan satu-satunya tuhan, yaitu Allah, kemudian dzikir yang terucap dari mulut itu masuk kedalam hati. Selain itu, karena keimanan tidak akan sah tanpa kalimat tauhid tersebut di tambah dengan kata wa anna muhammadan rosululloh. Tidak ada kalimat lain, hanya itu saja.

(وقال صلى الله عليه وسلم قال الله تعالى) أي في الحديث القدسي والكلام الأنسي (لا إله إلا الله كلامي وأنا هو من قالها دخل حصني) بكسر الحاء (ومن دخل حصني أمن من عقابي) أخرجه الشيرازي عن علي. وفي نسخة لهذا الكتاب وقال صلى الله عليه وسلم: «لا إلٰهَ إلاَّ الله حِصْنِي وَمَنْ دَخَلَ حِصْنِي أمِنَ مِنْ عَذَابِ الله»

bersabda " Alloh SWT berfirman dalam hadist qudsy "Laa ilaaha Illa alloh adalah kalamku, dan Aku adalah ia (Allah), barang siapa yang mengucap-kannya, maka ia masuk dalam bentengku, dan siapapun yang masuk dalam bentengku maka ia akan aman dari siksaku". hadist diriwayatkan oleh Imam Sairozi dari sayyidina Ali. Dalam naskah yang lain di katakana, Rasulullah SAW bersabda, “Laa ilaaha Illa alloh adalah bentengku, dan siapapun yang masuk dalam bentengku maka ia akan aman dari siksa Allah"[2].

(وقال صلى الله عليه وسلم: أَدُّوا زَكَاةَ أبْدَانِكُمْ بِقَوْلِ لا إلٰهَ إلاَّ الله) وأخرج ابن عساكر عن ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إنَّ قَوْلَ لا إلهَ إلاَّ الله تَدْفَعُ عَنْ قَائِلها تِسْعَةً وَتِسْعِينَ بابا مِنَ البَلاءِ أدْنَاهَا الهَمُّ».

Rosululloh SAW bersabda, "Penuhilah zakat tubuhmu dengan ucapan laa ilaaha illa alloh”, Imam Ibnu Asakir dari ibnu Abbas berkata, Rosululloh SAW bersabda, “Sesungguhnya kalimat laa ilaaha illa alloh itu bisa menghindarkan orang yang mengucapkannya dari 99 macam pintu coba'an (bala'), yang paling rendah dari cobaan itu adalah rasa susah”.

Rosululloh SAW bersabda, "barang siapa mengucapkan laa ilaaha illa alloh maka keluar dari bibirnya seekor burung hijau yang mempunyai dua sayap putih yang di tretes intan dan yaqut, lalu burung itu terbang ke langit hingga terdengar suara gemuruh seperti gemuruhnya lebah, Dikatakan (kepada burung itu), "diamlah…!", Burung itu lalu berkata, "aku tidak akan diam sampai engkau mengampuni orang yang mengucapkanku, akhirnya Allah SWT pun mengampuni orang itu, dan menciptakan 70 mulut lagi untuk burung itu- yang terus meminta ampunan untuk orang yang membacanya sampai hari Kiamat. Maka ketika Kiamat telah tiba, burung itu menjadi penuntun dan petunjuk orang itu ke surga.....

(وقال صلى الله عليه وسلم: مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُول الله إلاَّ قَالَ الله تَعَالى صَدَقَ عَبْدِي أنا الله لا إلٰهَ إلاَّ أنا أُشْهِدُكُمْ يا مَلائَكَتِي قَدْ غَفَرْتُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّر). أي من الصغائر.

SAW bersabda, "tidak seorangpun hamba yang berucap, "Laa ilaaha illa alloh Muhammadur Rosululloh", kecuali Allah SWT berfirman "Benar apa yang dikatakan hambaku itu, akulah Allah, tiada Tuhan selainku, aku persaksikan kepada kalian semua wahai Malaikatku bahwa Aku telah mengampuni dosanya, baik dosa-dosanya terdahulu atau dosa-dosanya yang akan datang"[3].

(وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله خَالِصا) أي من الرياء مثلاً (مُخْلِصا) أي من المنهيات (دَخَلَ الجَنَّةَ) أي مع السابقين، وأخرج الحكيم عن زيد بن الأرقم قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «مَنْ قَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُخْلِصا دَخَلَ الجَنَّةَ قيل: يا رسول الله وما إخلاصُها؟ قال: أَنْ تَحْجُزَهُ عَنِ المَحَارِمِ».

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkan Laa Ilaaha Illa alloh dengan ikhlas lagi (murni/bebas dari larangan) maka ia masuk surga (beserta orang-orang terdahulu)”. Al-Hakim dari Zaid bin Arqom berkata, “Rasulullah SAW bersabda”, “Barang siapa mengucapkan Laa Ilaaha Illa alloh dengan murni/bebas dari larangan maka ia masuk surga”, di katakana, “wahai Rasulullah, Bagaimana ikhlasnya itu?”, Rasul menjawab, “jika engkau membentenginya dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan”.

(وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ كانَ أوَّلُ كَلاَمِهِ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَآخِرُ كَلامِهِ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَعَمِلَ ألْفَ سَيِّئَةٍ) أي ذنب صغير (إنْ عَاشَ ألْفَ سَنَةٍ لا يَسْأَلُهُ الله عَنْ ذَنْبٍ وَاحِدٍ)

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa di awal dan akhir omongannya berupa ucapan laa ilaaha illa alloh, dan dia telah melakukan 1000 keburukan (dosa kecil), walaupun ia hidup selama 1000 tahun, maka Allah tidak akan menanyakan dosa satupun yang pernah ia lakukan itu”[4].

Rasulullah bersabda, “Barang siapa mengucapkan laa ilaaha illa alloh (tidak disertai) ujub, maka ada seekor burung terbang di bawah arasy sambil bertasbih bersama malaikat-malaikat yang bertasbih, dan dipastikan pahala (tasbih burung itu) untuknya”. Rasulullah juga bersabda, “Barang siapa mengucapkan sekali lafazh “laa ilaaha illa alloh muhammadur-rosulullah”, maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah walaupun sebanyak buih di lautan”.

(وقال صلى الله عليه وسلم: إذا مَرَّ المُؤْمِنُ عَلَى المَقَابِرِ فَقَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ. بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ نَوَّر الله تِلْكَ القُبُورَ كُلِّهَا وَغَفَرَ لِقَائِلهَا وَكَتَبَ لَهُ) أي للقائل (ألْفَ ألْفِ حَسَنَةٍ وَرَفَع لَهُ ألْفَ ألْفِ دَرَجَةٍ وَحَطَّ) أي أسقط (عَنْهُ ألْفَ ألْفِ سَيِّئَةٍ) أي من الصغائر وروى الترمذي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: «مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لا إلهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَرَفَعَ بِهَا صَوْتَهُ كَتَبَ الله لَهُ ألْفَ ألْفَفِحَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ ألْفَ ألْفَ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ ألْفَ ألْفِ دَرَجَةٍ».

Rasulullah SAW juga bersabda pula, “Ketika seorang mu’mim berjalan melewati pemakaman, terus dia berucap ;لا إهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ. بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. Maka Allah menyinari makam-makam itu seluruhnya, dan mengampuni dosa-dosa orang mu’min tersebut, juga mencatat 1.000.000 kebaikan baginya, mengangkatnya 1.000.000 derajat dan menggugurkan 1.000.000 dosa-dosa kecilnya”. Imam Turmuzhi meriwayatkan hadits dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda, “Barang siapa masuk ke area pasar lalu dengan suara keras ia berucap (kata-kata tersebut), maka Allah mencatat 1.000.000 kebaikan baginya, mengampuni 1.000.000 dosa-dosa kecilnya dan mengangkatnya hingga 1.000.000 derajat”.

[1] . di katakan bahwa hanya Alhamdulillah adalah utama-utamanya do'a, karena do'a adalah bahasa lain (ibarat) dari dzikir, dengan dzikir seseorang meminta hajatnya, sedangkan Alhamdulillah itu mencakup semua hajatnya, seorang yang memuji Allah, tiada lain hanya karena nikmat yang di berikanNya, sedangkan bersyukur atas segala nikmat itu secara langsung bisa menambah nikmat itu sendiri, Allah SWT berfirman " لإن شكرتم لأزيدنكم", (dikutip dari keterangan imam Azizi).
[2]. Di ceritakan oleh Abdul Wahid bin Zaid dia berkata, "suatu ketika aku di dalam kendaraan, lalu (datang) angin dan melemparkanku ke suatu daerah, kemudian aku melihat seorang yang menyembah berhala, terus aku berkata padanya, "Engkau menyembah berhala ini sementara banyak di antara kita orang-orang yang bisa membuat berhala seperti itu?, Dia menjawab, "engkau berkata seperti itu, terus apa yang engkau sembah?, Aku menjawab, "aku menyembah tuhan yang arsy-Nya ada di langit dan kekuasaan-Nya ada di Bumi dan Lautan, lalu dia bertanya, "siapa yang mengajarimu hal itu?, Aku menjawab, "Dia mengutus Rasul kepada kami, Dia bertanya lagi, "Apa yang di lakukan Rasul?, Aku menjawab, "Dia telah meninggal dunia, Dia berkata, "apakah dia meninggalkan suatu pertanda?, Jawabku, "iya benar, dia meninggalkan kitabnya. Dia bertanya, "apakah engkau hafal sebagian dari kitabnya itu?, lalu aku membacakannya surat Arrahman, dan dia terus menangis hingga aku menghatamkannya,
Setelah itu Baru dia berkata, "Seharusnya pemilik kalam itu tidak di durhakai. Kemudian aku menawarkan islam kepadanya, dan dia menerimanya, lalu aku membawanya ikut bersamaku dalam perjalanan menggunakan perahu, sampai pada saat malam menjelang, aku mengerjakan sholat isya dan bersiap-siap untuk tidur, dia mendekatiku seraya bertanya, "apakah Dia Tuhan yang memberikanmu petunjuk akan agama ini juga tidur?, Aku menjawab, "tidak, Dia adalah Dzat yang hidup dan tidak bergantung pada apapun juga tidak pernah tidur. (Mendengar jawabanku itu) dia berkata, "engkau adalah seorang hamba yang sangat buruk, engkau tidur sementara Tuanmu terjaga.
Setelah kami sampai di daratan dan hendak berpisah, aku kumpulkan beberapa dirham untuknya, tapi dia malah berkata, "untuk apa ini semua? ". aku menjawab, "dengan uang ini kamu bisa membeli sesuatu untuk bekal hidupmu". Orang itu menjawab, "engkau menunjukkanku jalan yang belum pernah kuketahui, dulu aku tidak menyembahnya saja Dia tidak menerlantarkanku, apalagi sekarang setelah mengenalnya, tidak mungkin Dia menerlantarkanku.
Selang 3 hari (setelah kami berpisah) aku mendengar bahwa dia sekarat (naza’), aku terus mendatanginya dan bertanya kepadanya, "Apakah engkau punya keinginan?, Dia menjawab "Dzat yang telah mengeluarkanku dari daerah itu (Allah) telah memenuhi semua keinginanku. (Setelah itu) aku tertidur disampingnya dan bermimpi melihat perempuan muda di dalam sebuah taman yang menghijau, dia berkata, "Cepatlah kaubawa dia kesini, sungguh sudah sekian lama aku merindukannya. Lalu aku terbangun dan kulihat dia sudah mati, akupun menguburkannya malam itu juga. Kemudian aku tidur kembali dan mimpi bertemu dengannya sedang memakai mahkota di kepalanya, di sekelilingnya ada bidadari, dan dia membaca ayat : وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بابٍ سَلامٌ عَلَيْكُمْ بما صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ} [الرعد: 42].
[3] . Dosa-dosa kecil
[4] . Diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah SAW pernah berkata kepada sayyid Zaid al-Anshori, “jika sulit urusan duniamu maka perbanyaklah membaca ; لا إلٰهَ إلاَّ الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم.
Bab 2 Keutamaan Kalimat La Ilaha Illallah Bab 2 Keutamaan Kalimat La Ilaha Illallah Reviewed by islamiro on Maret 30, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.