Sekarang ini di Indonesia semakin memanas suhu persaingannya. Persaingan pendukung Ahok dan pendukung calon2 lainnya. Persaingan para JOKOWer dan PRABOWer yang memanjang hingga saat ini. Tidak kalah memanasnya adalah polemik antara pendukung setia Pancasila juga Sang Saka Merah Putih dan orang-orang yang mencoba mengobok-oboknya dengan konsep KHILAFAH yang katanya lebih cespleng, karena konsep itu dari Allah dan Rasulnya SAW.
- “Yowes to le, wong seng ribut-ribut kabeh iku wong nganggur gak nyawah koyo awake dewe” (sahut Adnan).
- “Khilafah... khilafah !, koyo melu perang wae, wong seng mati-matian berjuang wae do nerimo PANCASILA, eee.... malah wong-wong anyar seng kari ni’mati kemerdekaan kok malah neko-neko” (sahut mbah Tur, sambil memutar-mutar rokok lintingan dimulutnya).
- “Yo mbah, wong-wong ngono iku wong-wong seng gak nduwe adab yo gak iso nyukuri jerih payahe wong tuwo. Naifnya lagi mbah, orang-orang seperti itu suka berbicara dan membawa-bawa agomo, yo opo iso tenan. (kata Sule sambil menggigit-gigitkan giginya, gregetan).
- “Bener Le, aq pernah kerungu dawuhe kiyai, mboh hadits- mboh gak aq gak ngerti, unine ngene “MAN LAM YASYKURIN NAAS LAM YASYKURILLAH” (timpal maman, menguatkan omongan sule).
- “Lha iyo....” (tanpa sadar Adnan, mbah Tur dan Sule ngomong bareng). Akhirnya mereka-pun tertawa bareng ngalami hal seperti itu.
- “Lho... jangan salah…, mereka itu sudah merancang konstruksi KHILAFAH berdasarkan Al-qur’an dan Hadits. (tiba-tiba semua orang memandang asal suara itu, yang tenyata adalah Mas Lekan yang katanya jebolan Universitas Terkemuka).
- "Ala mas..mas...(sahut mbah Tur), apa di kira Pancasila dan UUD 1945 itu tidak dirancang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Para perancangnya juga orang-orang Islam yang ahli di bidang itu, bahkan setelah Pancasila dan undang-undang itu jadi, para ulama’ sepuh yang alim yang ikut berjuang mati-matian, mereka banyak yang taslim (menerima). Apa Pancasila bertentangan dengan Al-Qur’an? Kan nggak to!. (lanjut mbah Tur) Apa Pancasila Menentang Hadits? Nggak kan!. Apa kalau di ganti sistem Kholifah, sampean berani jamin semua masyarakat akan hidup tenteram, tidak kekurangan dan kalau mati masuk surge semua? Kalau ada penyelewengan-penyelewengan di negara ini, bukan Pancasila-nya atau Undang-undangnya yang di ganti, tapi moral penyeleweng itu yang perlu di dandani.
- "Kik...kik..kik..kik... Kalo pas bicara serius seperti itu kok malah koyo luhut sitompul, kik... kik... kik.... (kata sule). Mendengar kata sule orang-orang yang ada di situ tertawa semua.
Ternyata kerumunan orang di warung Mbok Ijah itu lagi asyik ngobrolin PANCASILA vs KHILAFAH. Tapi tidak panas, karena mereka terlihat tertawa-tawa, cekikak-cekikik sambil sesekali nyeruput kopi dan menghisap rokok lintingan.
Gerning 16 Agustus 2015