Sebenarnya dulu persoalan ini pernah terjadi pada seorang sahabat di masa RasulullahSAW. Pada waktu itu Rasulullah SAW sedang khotbah jum’at, ia baru datang, demi untuk menyimak khutbah Rasulullah, sahabat tadi langsung duduk dan tidak shalat tahiyatul masjid. Namun Rasulullah SAW menegurnya : “Shalatlah kamu dua rakaat dengan ringkas (cepat) sebelum duduk” (HR: Ibn Hibban).
Berdasarkan hadis tersebut, Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab juz 4, halaman 53 mengatakan: “Apabila seorang masuk masjid dan khatib sedang khutbah jum’at, hendaklah ia shalat tahiyatul masjid terlebih dahulu dan mempercepatnya”. Artinya bagi orang yang terlambat datang ke masjid pada hari jum’at, sementara khatib sudah berkhutbah, ia masih disunnahkan melakukan shalat tahiyatul masjid, namun perlu dipercepat sholatnya, misalnya dengan hanya melakukan yang wajib-wajib saja. Wallahu a’lam.
#ayomajuojopodokakukaku
#zamanengitungnganggomesinojonganggojitengwae
Referensi ;
عن جابرٍ رَضِيَ اللهُ عنه قال : جاء رجلٌ والنبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يَخطُبُ الناسَ، فقال: صليتَ يا فلانُ؟ قال: لا، قال: قُمْ، فارْكَعْ، وفي رواية: إذا جاءَ أحدُكم يومَ الجُمُعة، والإمامُ يَخطُبُ، فليركعْ ركعتينِ، ولْيتجوَّزْ فيهما.
المجموع شرح المهذب - (ج 4 / ص 53) (فرع) ……. وأما إذا دخل والامام يخطب يوم الجمعة أو غيره فلا يجلس حتى يصلي التحية ويخففها وسنوضحها بدلائلها حيث ذكرها المصنف في صلاة الجمعة إن شاء الله تعالى
Posting Komentar