Husnud Dzon adalah perasaan, pikiran, sikap atau pandangan positif terhadap sesuatu yang ada di hadapannya, selalu berperasangka baik dan berpikiran positif terhadap sesuatu yang sedang menimpanya, baik itu masalah yang berat ataupun yang sangat membebani hidupnya.Husnudz-dzan adalah akhlak terpuji dan bisa mendatangkan manfaat bagi pemiliknya. Orang yang memiliki sikap husnudz-dzan, tentu tidak mudah menuduh orang lain, apalagi melempar kesalahan pada orang lain hanya untuk menutupi kelemahan dan kekurangan dirinya sendiri. Lawan kata dari husnudz-dzan adalah suudz-dzan yang berarti berprasangka buruk terhadap Allah swt., diri sendiri dan sesama manusia. Suudz-dzan tergolong akhlak mazhmumah atau akhlak yang rendah dan akan mendatangkan kerugian bagi pemiliknya.
Berbaik sangka dan berburuk sangka merupakan bisikan jiwa, yang dapat diwujudkan melalui prilaku, seperti ucapan atau perbuatan. Karena ucapan atau perbuatan seseorang adalah cerminan dari apa yang ada dan berkecamuk di dalam jiwa dan hatinya. Kalau ada teko, isinya susu, maka ketika dituang maka yang keluar sudah pasti susu. Ini artinya bahwa ad-dzoohir tadullu 'alal batin. Monggo, bersihkan hati dari su'ud-dzon, penuhi dengan husnud-dzon. Karena ternyata su’ud-dzon memang ada efek buruknya terhadap kesehatan fisik, seperti yang ditulis dalam health.com. Contohnya saja sikap sinis, sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering menilai sesuatu dengan sikap sinis bisa meningkatkan resiko demensia dibanding mereka yang merespon dengan positif.
Cara berpikir yang negatif juga akan menyakiti jantung Anda. Wanita yang lebih sering pesimis dan memandang sesuatu secara buruk punya potensi lebih tinggi mengalami serangan jantung. Begitu juga dengan sikap buruk permusuhan. Orang yang tidak mudah memaafkan, tidak ramah dan menunjukkan sikap permusuhan lebih mungkin mengalami stroke, stres kronis, dan gejala depresi lainnya. Jika sudah mengembangkan depresi, bisa saja memutuskan untuk bunuh diri karena terpengaruh berbagai pikiran buruk yang ada di otak Anda.
Pikiran dan emosi memiliki efek luas terhadap metabolisme, pelepasan hormon, dan fungsi kekebalan tubuh. Itulah mengapa pikiran dan emosi bisa memengaruhi kesehatan tubuh. Jadi, maksud saya jika tidak ingin cepat mati, jangan pelihara perasaan dan pikiran negatif ‘su’ud-dzon’ di dalam diri Anda.