Dalam kitab Nashoihul Ibad disebutkan, dari Sufyan Ats-Tsauri RA, bahwa dosa yang muncul dari hawa nafsu, masih bisa diharapkan ampunannya. Sedangkan dosa yang muncul dari kesombongan, sangat tipis peluang dimaafkannya. (Nashâihul ‘Ibâd Hal.11). sebagaimana dosa yang dilakukan oleh iblis, sumbernya adalah kesombongan.
Tentu setiap hati nurani manusia menyadari, bahwa dirinya pernah berbuat salah dan dosa. Namun Allah SWT telah membuka pintu taubat seluas-luasnya sebagai penebusan dosa-dosa yang manusia lakukan. Inilah yang dicontohkan Nabi Adam AS. Beliau menyadari kesalahannya, kemudian bertaubat dan taubatnya diterima oleh Allah SWT.
Sudah menjadi rahasia umum kalau manusia adalah tempat salah dan lupa. Kesalahan dan dosa bukanlah sesuatu yang menghinakannya jika diiringi dengan taubatun nashuha. Bahkan, terkadang Allah memang menakdirkan seseorang berbuat dosa untuk menghilangkan sifat ujub dan kesombongannya. (Tajul Arus Hal. 21).
Robbanaa dzolamnaa anfusanaa, wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunannaa minal khoosiriin. Amin.
Tidak ada komentar: