Hadits 11 Yang Pasti-Pasti Saja


عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ. (رواه الترمذي والنسائي، وقال الترمذي حديث حسن صحيح)
 
Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib, cucu Rosulullah SAW dan kesayangannya berkata : Saya telah hafal (suatu sabda) dari Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, lalu kerjakan apa-apa yang tidak meragukan kamu.” (Diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzy dan Imam An Nasa’i dan berkata Imam At Tirmidzy: Hadits hasan shohih). 
 
Hadits ini diriwayatkan oleh Sayyid Hasan bin Ali Bin Abi Tholib. Beliau lahir pada pertengahan bulan Ramadhan di tahun ke -3 H. Sebelas bulan kemudian lahirlah Sayyid Husain, jadi keduanya bukanlah saudara kembar sebagaimana persangkaan sebagian orang. Beliau dan adiknya Husain adalah kesayangan Rosulullah SAW. 
 
Hadits ini sebenenarnya tidak jauh beda maksudnya dengan hadits yang ke 6, yang menjelaskan bahwa sesuatu yang halal itu jelas, yang haram juga jelas, yang tidak jelas halal dan haromnya itu perkara syubhat. Artinya Kanjeng Nabi Muhammad SAW menginginkan kita melakukan sesuatu atau memilih sesuatu itu yang pasti-pasti saja. 
 
Hadits ini juga senada dengan hadits beliau SAW yang mengatakan bahwa seseorang tidak akan sampai kepada derajat muttaqin sampai dia mampu meninggalkan hal-hal yang tidak ada guna, karena takut hal-hal yang berguna malah terbengkelai, tidak terurus dan lepas dari diri kita. Ibarat menginginkan mutiara tetapi yang diperoleh hanyalah pasir putih yang tidak seberharga mutiara. Wallohu a’lam syekh.

islamiro

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak