Tradisi Memperingati Haul Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani


Sudah menjadi kebiasaan atau tradisi muslim Indonesia terutama para pengikut thoriqoh Qodiriyah, setiap bulan Rabi’ul Akhir, selalu memperingati haul Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, pendiri Thariqah Qadiriyyah. Ini karena Syekh Abdul Qadir al-Jilani meninggal pada tanggal 9 Rabiul Akhir 561 H atau 15 Januari 1166 M, hari Sabtu ba’da maghrib,di Baghdad. pada usia 89 tahun.
 
Haul adalah istilah lain dari peringatan tahunan meninggalnya seseorang, misalnya memperingati haul wafat orang tua atau saudara yang di isi dengan berziarah ke makam shohibul haul, dzikir, membaca tahlil dan berdoa untuk shohibul haul, kemudian dilanjutkan dengan mauidzoh atau hanya sekedar dzikir wat tahlil dan doa saja.
 
Tetapi pada umumnya istilah haul hanya dihususkan untuk memperingati wafatnya figur-figur tokoh yang sangat dihormati oleh masyarakatnya, misalnya Syekh Abdul Qodir al-Jilani dan ulama’-ulama’ lainnya atau seorang kiyai pengasuh pondok pesantren. Selain bertujuan mendo’akan shohibul haul, peringatan haul ini juga sarat dengan manfaat bagi masyarakat umum dan generasi penerus para kyai 
 
Tradisi acara peringatan haul ini sebenarnya sudah berlangsung lama sekali. Meskipun dulunya hanya di peringati dengan sangat sederhana, tetapi lama kelamaan karena perkembangan zaman sehingga peringatan haul ini menjadi semakin meriah tetapi tujuan dan arti pentingnya tetap sama.
 
Istilah haul ini di ambil oleh para ulama dari dalam sebuah hadits riwayat Baihaqi dalam Syarchus Shudur disebutkan, bahwa Rasulullah saw setiap setahun sekali berziarah ke makam para syuhada’ perang Uhud, kemudian Abu Bakar, Umar bin Khotthob dan Utsman bin ‘Affan juga melakukan itu.
 
عنِ الْوَاقِدِ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلىَّ اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُوْرُ الشُّهَدَاءَ بِأُحُدٍ فِى كُلِّ حَوْلٍ, وَإِذَا بَلَغَ الشِعْبَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُوْلُ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ، ثُمَّ اَبُوْ بَكْرٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ كُلَّ حَوْلٍ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابِ ثُمَّ عُثْمَانُ ابْنُ عَفَّان رَضِيَ اللّهُ عَنْهُمَا (أخرجه البيهقى) 
 
Dari al-Waqidi, ia berkata, Rasulullah saw pada setiap setahun sekali berziarah kemakam para shuhada’ perang uhud, dan ketika beliau sampai di Sya’b, beliau berkata dengan keras “Salamun ‘alaikum bimaa shobartum fa ni’ma ‘uqbad dar. Abu Bakar ra. juga melakukan seperti itu setiap tahun, demikian juga Umar bin Khothob ra. dan Utsman bin Affan ra.

islamiro

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak