Sekilas Sejarah Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW


Isra adalah perjalan Nabi Muhammad SAW dari masjidil haram sampai masjidil Aqsa. Sedangkan Mi’raj adalah peristiwa dinaikannya Nabi Muhammad SAW sampai ke Sidratul muntaha. Disanalah Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat 5 waktu. Isra dan Mi’raj ini terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rassullulah hijrah ke Madinah. Menurut Al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.
 
Dalam perjalanan Isro’ dan Mi’roj ini, Rasulullah SAW ditemani malaikat Jibril dan mengendarai Buraaq. Dikisahkan, bahwa Buraaq ini, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang, sehingga dalam sekejap buroq tersebut telah membawa Rasulullah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatannya.
 
Dalam hadits dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS. Saat ber-temu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membalasnya dengan membekali Rasulullah SAW lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga men-doakan kebaikan kepada rasullulah. Kemudian rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.
 
Lalu di langit ketiga, Rasullulah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan se-bagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Muhammad me-lanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang ber-dakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT.
 
Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya. Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fadlilah dan Keutamaan Bersalaman

Dalil Membalik Telapak Tangan Saat Berdoa

Macam-macam Ahli Waris dan Bagian-bagiannya